Jumat, 27 November 2015

Teh Poci dan Mendoan, sang Legenda dari Taman Kuliner


Menyeruput teh di waktu senggang memang menyenangkan. Terlebih lagi disajikan dalam poci. Pernahkan Anda minum teh poci? Bukan merek teh, tetapi teh yang disajikan dengan poci dalam kondisi panas, dicampur dengan gula batu.
Di Jogja, Solo, Pati, Kudus, Semarang, dan sepanjang pantura banyak penjual teh poci, baik dalam bentuk warung pinggir jalan, sampai kafe. The poci banyak digemari karena saat meminumnya, suasana ndeso dan kenangan indah akan hadir seketika. Nah, di Jogja juga punya tempat menyeruput teh poci yang jauh dari kebisingan. Di Taman Kuliner Jogja.
Taman Kuliner Condongcatur Jogja bisa menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Yogyakarta. Akses menuju Taman Kuliner Condongcatur ini relatif mudah. Jika Anda dari arah Gejayan, arahkan kendaraan Anda ke utara, lampu merah masih lurus ke utara, lalu sebelum Terminal Condongcatur belok kiri, Taman Kuliner berada di utara jalan, tepat sebelum jembatan.
Warung teh ini bernama Hamz. Meski juga menjual kopi, namun teh poci lebih unik. Sepertinya gula batu dipilih bukan hanya dari kualitas manisnya saja, tetapi justru diambil dari keunikannya. Unik karena gula batu yang sudah dimasukkan dalam poci, biasanya tidak langsung larut, tetapi butuh waktu lama. Semakin besar gula batunya, semakin lama larutnya.
Sambil santai dan ngobrol-ngobrol, tanpa terasa air di dalam poci sudah habis. Dengan santai pengunjung minta tambah karena melihat gula batu yang masih besar di dalam poci. Di sinilah strategi gula batu diterapkan. Hanya dengan menambah air panas, pedagang akan dapat menagih untuk dua kali. Padahal teh di dalamnya juga masih lebih dari cukup dimanfaatkan untuk membuat larutan teh beberapa gelas lagi. Menyeruput teh poci yang nasgitel ditemani mendoan garing. Hmmm, nyamleng!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar