Rabu, 04 Februari 2015

Ayam Gejrot Kemek, Kuliner Betawi Nyasar di Jogja

Di Lokasi itu, tidak terlihat adanya warung makan. Yang ada hanya gang sempit. Yaitu Gang Megatruh di Jalan Kaliurang Km 5.  Ancer-ancernya, masuk dari jalan depan Bank Bukopin sekitar 100 meter, ada pertigaan masih lurus, dan letaknya ada di kanan jalan.
Ternyata di situ terdapat warung makan D’Gejrot Kemek. Namanya mungkin cukup aneh terdengar bagi para pecinta kuliner jogja. Begitu pula dengan menu-menu yang dijual di sini. Nama yang unik dengan mengusung gelar “Pelopor Ayam Gejrot” ini cukup mengundang penasaran. Ayam gejrot? setahunya hanya tahu gejrot khas Cirebon berupa tahu goreng yang disiram kuah cuka dan ulekan cabe hijau.
Ternyata warung makan ini dimiliki oleh mahasiswa S2 UGM yang berasal dari Jakarta. Pantas saja namanya D’Gejrot Kemek. Kemek dalam bahasa betawi artinya makan. Sedangkan gejrot berarti dilumatkan. Jadi bisa diartikan, makan makanan yang dilumatkan!
Makanan yang dihadirkan di sini ialah  menu Mpok AYE berupa nasi dan ayam goreng. Ada menu lain seperti Cang UTE (telur tempe) atau Pak ERTE (telur tahu) dengan pilihan tingkat kepedasan S, M, L, XL. Cukup unik dengan nama makanan yang beragam dan juga adanya level kepedasan.
Harganya pun cukup bersahabat karena berada di sekitaran kampus. Untuk menu andalan yaitu Mpok Aye seharga Rp12.000. Untuk nasinya, bukan nasi biasa, melainkan nasi uduk seharga Rp3.000. Rasanya pun tak kalah unik. Berbumbu rempah dan pedas. Belum lagi dipadankan dengan kerupuk yang menambah gurih. Wah, menggiurkan, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar