Selasa, 11 Juni 2019

Kuliner Daging Kambing Porsi Besar Di Tengkleng Gajah



Tengkleng gajah pasti telah menjadi salah satu destinasi kuliner Jogja. Namanya yang unik mampu membuat sebuah pertanyaan. Daging gajah? Eits, bukan. Tengkleng gajah terbuat dari daging kambing biasa kok. Hanya karena porsi yang besar, jadi disebut porsi gajah. Lambat laun menjadi sebutan tengkleng gajah. Selain tengkleng yang diolah dengan bumbu dan rempah-rempah khusus sehingga menciptakan citarasa yang khas, di warung ini juga menyediakan sate, tongseng, dan nasi goreng kambing.

Berdiri sejak tahun 2006an, warung ini memang hanya menyajikan makanan dari daging kambing, seiring waktu dengan banyaknya konsumen yang datang dan mempromosikan dari mulut ke mulut membuat namanya cukup terkenal hingga ke telinga wisatawan dari luar kota Yogyakarta. Warung sate ini memiliki konsep terbuka dengan barisan meja panjang juga memungkinkan warung ini menampung banyak pengunjung.

Saat memasuki warung ini, Anda akan langsung dihadapkan pada suasana dapur terbuka sehingga pembeli bisa melihat proses memasak tengkleng. Tengkleng adalah sejenis masakan sup khas Solo yang berbahan dasar daging, jeroan, dan tulang kambing yang hampir mirip dengan masakan gulai kambing, hanya saja dengan kuah yang lebih encer. Tengkleng Gajah disajikan dalam kondisi panas, dengan daging yang masih menempel di tulang.

Aroma dan tampilannya begitu menggiurkan. Rasanya pun kaya dan menyegarkan. Pengunjung biasanya  memakai sedotan untuk menikmati sumsum yang tersembunyi di balik tulang. Soal citarasa, tengkleng gajah dijamin istimewa sebab untuk memasak irisan tulang kambing ini diperlukan waktu sekitar 3 jam. Selain empuk, aneka rempah-rempah yang digunakan sebagai bumbu pun bisa merasuk ke dalam daging. Bau harum yang menggoda saat masakan disajikan akan sangat nikmat dipadukan dengan nasi panas yang bisa Anda ambil sepuasnya. Kuahnya cukup kental dengan cita rasa khas yang tidak terlalu tajam, dipadukan dengan irisan cabai dan sayuran akan menambah kenikmatan saat menikmati hidangan ini.

Bagi penyuka rasa manis, masakan tengkleng yang digoreng atau satai kambing bisa menjadi pilihan yang direkomendasikan karena bumbu kecap yang cukup mendominasi. Harga yang ditawarkan pun sebanding dengan porsinya. Cukup Rp.30.000,- saja. Ditemani dengan segelas teh panas dan kriuknya kerupuk, dijamin nyamleng!

Warung Tengkleng Gajah ini terletak di Dusun Bulurejo, Minomartani, Ngaglik, Sleman. Meskipun terletak di perkampungan, akses menuju warung ini terbilang mudah. Dari pusat Kota Yogyakarta silahkan ikuti Jalan Kaliurang ke utara hingga kilometer 9,3. Sebelum lampu merah Merapi View ada pertigaan, silahkan belok kanan (arah timur). Susurilah jalan tersebut. Lokasi Tengkleng Gajah berjarak sekitar 1 km dari Jalan Kaliurang dan lokasinya di kanan jalan.


Sabtu, 19 Desember 2015

Rica Pedas Fadhil dari wirobrajan


Warung tenda yang berada di Jl. HOS Cokroaminoto, tepatnya depan kantor PDI Perjuangan, Wirobrajan itu tidak terlalu luas. Hanya memanfaatkan teras kantor dan garasinya. Namun, warung ini mendapat perhatian banyak orang. Motor dan mobil pun berderet di area ini. Setelah diamati, ternyata rica-rica yang menjadi daya tarik.
Rica-rica Fadhil nama warungnya. Warung ini menjual 4 jenis masakan idola. Rica-rica ayam, rica-rica mentok, rica-rica kepala kambing, dan Rica Ayam Bakar. Harga yang ditawarkan ialah Rp15.000 per porsi. Nasi putih Rp2.000 dan minuman seperti es teh dan es jeruk seperti standarnya Rp2.000.
Rica-rica Fadhil ini memiliki keistimewaan. Yaitu menyajikan rasa pedas yang digemari para pengunjung. Level pedasnya pun dari yang biasa hingga ekstra pedas. Dan Rica-rica menthok yang menjadi primadona para pengunjung.
Saat dihidangkan, aromanya benar-benar menggoda. Dengan perlahan, mulailah mencicipi kuahnya terlebih dahulu. Meski sudah memesan pedas yang sedang, rasa pedasnya membuat merem melek. Rasa pedasnya begitu lezat dan menggigit. Kelembutan dagingnya seolah langsung lumer di mulut. Dan rasa amis yang biasa ditemui di kelas unggas ini pun hilang tak berbekas. Benar-benar memanjakan lidah.

Rabu, 16 Desember 2015

Jingkrak-jingkrak di mbah jingkrak


Patung berbentuk seorang nenek berkaca mata yang mengenakan kebaya dan kain jarik dengan posisi berjingkrak-jingkrak gembira membuat kita tersenyum geli. Patung tersebut merupakan ikon dari sebuah rumah makan spesial masakan Jawa, Rumah Makan Mbah Jingkrak. Spesialisasi menu warung ini terutama masakan Jawa yang pedas sehingga para tamu yang menyatapnya berjingkrak-jingkrak.
Di Rumah Makan Mbah Jingkrak ini mungkin Anda akan menemukan berbagai nama masakan yang masih asing di telinga. Seperti ayam rambut setan, ayam wewe, ayam kawul, ayam stress, dan lainnya. Semua itu merupakan menu yang sangat spesial di warung makan ini.
Selain menu masakan yang masih asing di telinga, Anda juga bisa menikmati masakan khas jawa seperti sayur lodeh, pecel,  oseng daun pepaya, oseng jantung pisang, oseng genjer-genjer atau oseng klompong (talas), dan masih banyak yang lainnya dan berbagai lauk  khas jawa seperti tempe, tahu, telur dan aneka sambal.
Ayam rambut setan merupakan olahan ayam dengan cabe rawit dan sayuran. Dijamin Anda akan kepedasan hingga berkeringat. Mbah Jingkrak juga menawarkan menu ayam wewe yang tingkat pedasnya sedang. Ayam Wewe sendiri adalahan ayam yang dimasak dengan cabe hijau dan tomat hijau.
Jika Anda tidak terlalu suka pedas yang menyengat, Anda bisa mencicipi Ayam kawul, ayam yang disajikan dengan taburan kelapa sehingga menghasilkan rasa yang gurih. Menu-menu di atas sangat pas sekali bila dinikmati dengan nasi putih atau nasi merah yang hangat, benar-benar menggugah selera.
Jika terasa haus, tersedia juga bermacam minuman seperti es janda kembang, es kolor ijo, es tuyul, es suci, wedang uwuh, hingga bermacam-macam jus buah segar. Menarik bukan? Datang saja ke Jln. Kaliurang Km. 9,5 Jogja.

Jumat, 27 November 2015

Teh Poci dan Mendoan, sang Legenda dari Taman Kuliner


Menyeruput teh di waktu senggang memang menyenangkan. Terlebih lagi disajikan dalam poci. Pernahkan Anda minum teh poci? Bukan merek teh, tetapi teh yang disajikan dengan poci dalam kondisi panas, dicampur dengan gula batu.
Di Jogja, Solo, Pati, Kudus, Semarang, dan sepanjang pantura banyak penjual teh poci, baik dalam bentuk warung pinggir jalan, sampai kafe. The poci banyak digemari karena saat meminumnya, suasana ndeso dan kenangan indah akan hadir seketika. Nah, di Jogja juga punya tempat menyeruput teh poci yang jauh dari kebisingan. Di Taman Kuliner Jogja.
Taman Kuliner Condongcatur Jogja bisa menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Yogyakarta. Akses menuju Taman Kuliner Condongcatur ini relatif mudah. Jika Anda dari arah Gejayan, arahkan kendaraan Anda ke utara, lampu merah masih lurus ke utara, lalu sebelum Terminal Condongcatur belok kiri, Taman Kuliner berada di utara jalan, tepat sebelum jembatan.
Warung teh ini bernama Hamz. Meski juga menjual kopi, namun teh poci lebih unik. Sepertinya gula batu dipilih bukan hanya dari kualitas manisnya saja, tetapi justru diambil dari keunikannya. Unik karena gula batu yang sudah dimasukkan dalam poci, biasanya tidak langsung larut, tetapi butuh waktu lama. Semakin besar gula batunya, semakin lama larutnya.
Sambil santai dan ngobrol-ngobrol, tanpa terasa air di dalam poci sudah habis. Dengan santai pengunjung minta tambah karena melihat gula batu yang masih besar di dalam poci. Di sinilah strategi gula batu diterapkan. Hanya dengan menambah air panas, pedagang akan dapat menagih untuk dua kali. Padahal teh di dalamnya juga masih lebih dari cukup dimanfaatkan untuk membuat larutan teh beberapa gelas lagi. Menyeruput teh poci yang nasgitel ditemani mendoan garing. Hmmm, nyamleng!

Rabu, 11 November 2015

Kisah Kongkalikong para kuliner di Jogja


Cafe terkadang merupakan pelarian orang-orang galau yang karenanya menyisihkan uang untuk memanjakan lidah. Kongkalikong Coffee House  memang seolah-olah  terdengar seperti rumah kopi untuk para pejabat yang bersekongkol. Kongkalingkong berlokasi di Jalan Taman Siswa No. 17. Tepatnya di seberang LP Wirogunan.
Tempat parkir cukup luas. Spot-spot untuk duduk beragam pilihan. Mau sofa warna-warni, lincak jadul, kursi modern yang minimalis, di dekat panggung live music, di pojokan dekat TV sambil nonton bola, dalam ruangan semacam ruang meeting, bangku beratapkan langit sore, atau kursi panjang dekat rak berisi kamera-kamera.
Bicara soal menu, Kongkalikong menyediakan berbagai pilihan kuliner mulai dari makanan lokal sampai makanan manca. Baked Alaska. Menu unggulan dari  paduan brownies cokelat danstrawberry ice cream. Lalu ada minuman Segoro Asmoro yaitu campuran pepsi blue, jus leci dan sirup vanilla. Rasanya segar bersoda dengan bulir-bulir leci bercampur dengan manis sirup vanilla.
Ada juga Punokawan Punch yaitu lengkeng, soda, jus leci, sirup melon dan buah persik. Rasanya asam manis yang pas menyegarkan dan Pizza Classico, piza dengan topping smoked beef yang selalu dipesan pengunjung. Harga hingga tiga puluh ribuan rupiah. Tapi banyak juga yang berkisar belasan ribu rupiah

Selasa, 10 November 2015

Udang Bakar Madu ala Kastil Mang Engking


Resto udang ini memang banyak direkomendasikan sebagai salah satu  kuliner yang harus disantap ketika berada di Jogja. Selain menu-menu yang lezat, tempat jualannya pun tak kalah menarik. Tepatnya di Soragan Kastil, sebuah bangunan bergaya kastil Eropa abad pertengahan di Jalan Soragan, Jogja bagian barat. Di tempat ini pengunjung dapat bersantap dalam suasana klasik ala bangsawan-bangsawan Eropa.
Menu andalannya tentu udang saus madu. Udang yang ditusuk dengan bambu layaknya sate, dengan balutan saus madu yang berwarna kuning. Walaupun kulit luar udang tidak dibuang, hanya dibelah tengah. Bumbu madunya sudah meresap sampai ke  dalam. Daging udangnya segar dan manis ditambah dengan balutan bumbu madu. Udangnya yang renyah dan manis dengan guyuran madu menyulap lidah pengunjung menjadi kelu dan selalu ingin datang ke Soragan Kastil.
Guramehnya pun tak kalah luar biasa. Digoreng dengan kematangan yang sangat pas. Perpaduan rasanya yang kaya benar-benar menggugah selera. Benar-benar lezat. Selain udang bakar madu dan gurameh, terdapat menu ikan lain seperti, kepiting, cumi, ayam, dengan berbagai bumbu yang disajikan, sayuran. Makan enak ditambah suasana gubug yang asri akan memanjakan pengunjung

Rabu, 14 Oktober 2015

Sate Cak Djauhari, Sajikan Kisah antara Sate dan Soto Sulung


Boleh jadi banyak yang lebih kenal tempat ini dengan nama sate Concat. Sebab, pertama, menu andalannya adalah sate. Kedua, lokasinya ada di selatan terminal Condong Catur. Dari perempatan Ring Road Gejayan lurus ke utara. Sebelum terminal bus Concat sebelah kiri dari arah Gejayan itulah lokasi Depot Makan Nikmat atau yang lebih dikenal dengan sebutan  Warung Sate Cak Jauhari.
Satu porsi sate berisi sepuluh tusuk dan dihargai Rp15.000. Ada Sate Ayam, Sate kambing, Sate Usus, Sate Uritan, dan Sate Campur. Tersedia pula Soto Sulung dengan kuah yang gurih dan nikmat. Semua menu bisa dinikmati bersama sepiring nasi putih maupun seporsi irisan lontong, sesuaikan saja dengan selera Anda. Irisan daging pada satenya pas, empuknya juga pas, dibaluri bumbu kacang yang lezat, maka tak heran bila warung ini selalu penuh oleh pelanggan.
Depot Nikmat Sate Ayam Cak H. Djauhari tidak pernah sepi dari pembeli. Maklum, Wisata Kuliner Jogja yang satu ini sudah berdiri hampir 20 tahun lebih. Sehingga pelanggan pun sudah tidak akan lari ke mana-mana. Meski begitu, soal rasa tetap terjaga meskipun penggunakan bahan dasarnya disesuaikan dengan harga di pasar. Selamat berkuliner!